Halo sobat kampusaja, kali ini kita akan membahas mengenai klasifikasi dan morfologi dari tanaman kedelai yang sangat menarik untuk dipelajari.
Apakah kamu sering melihat tanaman kedelai di kawasan persawahan?
Apakah kamu suka dengan makanan hasil dari olahan kedelai seperti tempe, tahu, mau pun kecap?
Sebelumnya, kita telah membahas mengenai morfologi tanaman jagung yang juga tidak kalah menarik dari tanaman kedelai ini.
Kedelai (Glycine max) adalah tanaman leguminosa yang penting dalam pertanian dan pangan dunia.
Tanaman ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi karena bijinya yang kaya akan protein dan lemak.
Tidak heran kedelai digunakan untuk berbagai produk olahan seperti tahu, tempe, susu kedelai, minyak kedelai, dan sebagai bahan baku pakan ternak.
Kedelai juga merupakan sumber penting asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh manusia.
# Klasifikasi Kedelai
Sebelum kita membahas mengenai morfologi dari kedelai, terlebih dahulu kita akan mendalami klasifikasi dari tanaman kedelai.
Apakah kamu penasaran dengan penamaan dari tanaman kedelai ini?
Berikut ini adalah klasifikasi ilmiah dari kedelai.
1. Kerajaan (Regnum): Plantae
Kedelai termasuk dalam kerajaan Plantae, yang mencakup semua tanaman.
Tanaman dalam kerajaan ini memiliki ciri-ciri seperti fotosintesis, memiliki sel yang dilapisi oleh dinding sel yang terbuat dari selulosa, serta berkembang biak secara seksual maupun aseksual.
2. Divisi (Divisio): Magnoliophyta/Angiospermae
Kedelai termasuk dalam divisi Magnoliophyta, yang dikenal sebagai tumbuhan berbunga atau angiospermae.
Angiospermae adalah kelompok tumbuhan yang menghasilkan bunga sebagai alat reproduksinya.
Setelah penyerbukan, bunga ini akan berkembang menjadi buah yang berisi biji.
3. Kelas (Classis): Magnoliopsida
Tanaman kedelai termasuk dalam kelas Magnoliopsida yang merupakan kelas tumbuhan berbunga yang dikenal juga sebagai dikotil.
Ciri khas dari kelas ini adalah bijinya yang memiliki dua kotiledon (daun embrio), serta daun yang biasanya memiliki urat daun menyirip.
4. Ordo: Fabales
Kedelai berada dalam ordo Fabales, yang mencakup tumbuhan leguminosa atau kacang-kacangan.
Tumbuhan dalam ordo ini memiliki ciri khas yaitu batang yang mengandung akar-akar yang membentuk nodul tempat bakteri pengikat nitrogen hidup.
Hal ini memungkinkan tumbuhan leguminosa untuk memperoleh nitrogen dari udara, yang sangat penting untuk pertumbuhannya.
5. Famili (Familia): Fabaceae
Dalam ordo Fabales, kedelai termasuk dalam famili Fabaceae, atau famili kacang-kacangan.
Famili ini mencakup lebih dari 600 jenis tumbuhan yang menghasilkan polong dan biji yang kaya akan protein dan karbohidrat.
Anggota famili ini biasanya memiliki akar yang dapat mengikat nitrogen dan memiliki struktur bunga yang khas.
6. Genus: Glycine
Kedelai termasuk dalam genus Glycine.
Genus ini mencakup sekitar 20 spesies tanaman leguminosa yang sebagian besar berasal dari Asia Timur, termasuk kedelai, yang merupakan spesies yang paling dikenal dan dibudidayakan.
Beberapa spesies lain dalam genus ini digunakan sebagai tanaman pangan dan pakan ternak.
7. Spesies: Glycine max
Spesies dari kedelai adalah Glycine max.
Ini adalah spesies yang telah dibudidayakan sejak ribuan tahun yang lalu di Asia Timur, terutama di China, Jepang, dan Korea.
Glycine max memiliki banyak varietas yang dibedakan berdasarkan ukuran biji, warna biji, serta adaptasi terhadap berbagai kondisi iklim dan tanah.
Kedelai ini telah tersebar luas ke seluruh dunia, terutama ke Amerika Serikat, Brasil, dan Argentina, yang merupakan produsen kedelai terbesar.
# Morfologi Kedelai
Kedelai (Glycine max) adalah tanaman leguminosa yang memiliki morfologi khas yang membedakannya dari tanaman lain.
Morfologi kedelai mencakup struktur tubuh yang terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan polong yang masing-masing memiliki peran penting dalam kehidupan dan perkembangan tanaman ini.
Berikut adalah penjelasan rinci tentang morfologi kedelai.
1. Akar
Akar kedelai termasuk dalam jenis akar serabut yang tumbuh dari bagian pangkal batang.
Sistem akar kedelai memiliki kemampuan untuk berkembang cukup dalam ke dalam tanah.
Morfologi akar kedelai ini berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara dari tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
Di samping itu, akar kedelai juga memiliki nodul yang berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara, berkat adanya simbiosis dengan bakteri Rhizobium.
Proses ini sangat penting karena membantu tanaman kedelai mendapatkan nitrogen yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya.
2. Batang
Batang kedelai umumnya berbentuk tegak, berbulu halus, dan bercabang.
Panjang batang kedelai bervariasi, tergantung pada varietas dan kondisi lingkungan, tetapi biasanya mencapai ketinggian antara 30 cm hingga 1 meter.
Morfologi batang kedelai memiliki tekstur yang kokoh untuk menopang daun dan polong.
Pada batang yang lebih tua, terdapat jaringan kayu yang memberikan kekuatan tambahan.
Di sepanjang batang terdapat daun yang terletak secara berselang-seling dan mendukung proses fotosintesis.
3. Daun
Morfologi dari daun kedelai adalah daun majemuk yang terdiri dari tiga helaian (trifoliat).
Bentuk helaian daunnya memanjang dengan ujung runcing dan tepi daun yang rata atau sedikit bergerigi.
Permukaan daun kedelai biasanya halus dan sedikit berbulu.
Setiap helaian daun kedelai memiliki tangkai daun yang cukup panjang, dan seluruh daun disusun secara bergantian di sepanjang batang.
Fungsi utama daun adalah untuk melakukan fotosintesis, yang menghasilkan energi bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
4. Bunga
Bunga kedelai tumbuh pada ketiak daun dalam kelompok yang disebut racemose.
Bunga kedelai umumnya berwarna putih atau ungu muda, dengan lima kelopak yang saling tumpang tindih.
Bunga kedelai bersifat sempurna, yaitu mengandung organ reproduksi jantan (benang sari) dan betina (putik), meskipun kadang-kadang ada perbedaan jenis kelamin pada tanaman kedelai.
Bunga kedelai memiliki aroma yang khas dan biasanya muncul setelah tanaman mencapai fase vegetatif tertentu.
Bunga kedelai perlu diserbuki agar dapat berkembang menjadi polong.
Proses penyerbukan umumnya dibantu oleh serangga atau angin.
5. Polong
Setelah bunga diserbuki, bunga kedelai akan berkembang menjadi polong yang berisi biji kedelai.
Polong kedelai berbentuk panjang dan pipih, dengan panjang sekitar 4 hingga 7 cm, tergantung pada varietasnya.
Polong ini memiliki permukaan yang halus dan biasanya berwarna hijau saat muda dan kemudian berubah menjadi kuning atau kecoklatan saat sudah matang.
Polong kedelai juga memiliki bulu halus di permukaannya yang berfungsi untuk melindungi biji di dalamnya.
Polong kedelai terdiri dari dua sisi yang terbuka, yang masing-masing mengandung biji kedelai berwarna kuning, hitam, hijau, atau coklat, tergantung pada varietasnya.
Setiap polong kedelai umumnya mengandung dua biji, meskipun ada beberapa varietas yang memiliki lebih dari dua biji per polong.
6. Biji
Biji kedelai adalah bagian yang paling bernilai dari tanaman ini.
Hal ini disebabkan karena biji inilah yang dikonsumsi oleh manusia dan digunakan dalam berbagai produk olahan.
Biji kedelai mengandung protein, lemak, dan karbohidrat yang tinggi, serta berbagai vitamin dan mineral penting.
Bentuk biji kedelai bulat atau sedikit oval, dengan ukuran yang bervariasi tergantung pada varietasnya.
Permukaan biji kedelai licin, dan warnanya dapat bervariasi, mulai dari kuning, hitam, coklat, hingga hijau.
Biji kedelai juga mengandung minyak yang dapat diekstraksi untuk berbagai keperluan, seperti pembuatan minyak kedelai yang digunakan dalam industri makanan.
# Manfaat dan Kegunaan Kedelai
Tidak hanya untuk olahan makanan saja, tanaman kedelai ini tentu punya banyak manfaat untuk kehidupan manusia.
Kedelai (Glycine max) adalah salah satu tanaman leguminosa yang memiliki banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan.
Selain menjadi sumber protein nabati utama, kedelai juga memberikan berbagai keuntungan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.
Tanaman ini telah lama dibudidayakan di seluruh dunia, terutama di Asia, Amerika Serikat, dan beberapa negara penghasil lainnya.
Berikut adalah berbagai manfaat dan kegunaan kedelai:
1. Sumber Protein Nabati
Kedelai merupakan sumber protein nabati yang sangat penting, terutama bagi mereka yang mengikuti pola makan vegetarian atau vegan.
Biji kedelai mengandung sekitar 36-40% protein, menjadikannya salah satu sumber protein nabati terkaya.
Protein kedelai mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, yang membuatnya menjadi alternatif yang sangat baik untuk daging dan produk hewani lainnya.
2. Makanan dan Minuman
Kedelai digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman yang populer di seluruh dunia.
Beberapa produk olahan kedelai yang terkenal antara lain:
- Tahu dan Tempe – Kedelai adalah bahan utama dalam pembuatan tahu dan tempe, dua makanan tradisional yang sangat populer di Indonesia dan banyak negara Asia lainnya. Tahu dibuat dengan menggumpalkan protein kedelai, sementara tempe adalah hasil fermentasi biji kedelai yang kaya akan protein, serat, dan nutrisi lainnya.
- Susu Kedelai – Susu kedelai adalah alternatif susu yang terbuat dari ekstrak biji kedelai. Susu kedelai bebas laktosa, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang intoleransi laktosa atau memilih produk berbasis tanaman.
- Kecap dan Miso – Kedelai juga digunakan dalam pembuatan kecap, yang merupakan bumbu masak tradisional asal Jepang dan China, serta miso, pasta fermentasi yang banyak digunakan dalam masakan Jepang.
- Edamame – Edamame adalah biji kedelai yang masih muda dan direbus, sering kali dijadikan camilan sehat yang kaya protein dan serat.
3. Minyak Kedelai
Minyak kedelai adalah salah satu minyak nabati yang paling banyak digunakan di dunia.
Proses ekstraksi minyak kedelai menghasilkan minyak yang digunakan dalam memasak, penggorengan, dan pembuatan produk makanan olahan.
Minyak kedelai juga digunakan dalam industri non-pangan, seperti dalam pembuatan sabun, kosmetik, dan bahan bakar biodiesel.
Minyak kedelai kaya akan asam lemak tak jenuh ganda, termasuk asam linoleat, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.
4. Kesehatan Jantung
Kedelai memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, khususnya kesehatan jantung.
Konsumsi produk kedelai yang tinggi protein dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet yang mengandung kedelai dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Kedelai juga kaya akan isoflavon yaitu senyawa tanaman yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi.
Isoflavon seperti genistein dan daidzein dalam kedelai dapat membantu mengatur tekanan darah dan mengurangi peradangan, yang keduanya penting untuk kesehatan jantung.
5. Mengurangi Risiko Kanker
Isoflavon yang terdapat dalam kedelai juga memiliki potensi untuk mengurangi risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker payudara dan prostat.
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kedelai secara teratur dapat berperan dalam mengurangi proliferasi sel kanker dan meningkatkan kualitas kesehatan secara keseluruhan.
6. Menjaga Kesehatan Tulang
Kedelai mengandung kalsium, magnesium, dan isoflavon yang penting untuk kesehatan tulang.
Isoflavon dalam kedelai bekerja dengan cara meniru estrogen dalam tubuh, yang membantu menjaga kepadatan tulang, terutama pada wanita pasca-menopause yang berisiko tinggi terhadap osteoporosis.
7. Pengelolaan Berat Badan
Karena kandungan protein dan seratnya yang tinggi, kedelai dapat membantu dalam pengelolaan berat badan.
Produk berbasis kedelai seperti tahu, tempe, dan susu kedelai memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan.
8. Industri Pakan Ternak
Selain sebagai sumber pangan manusia, kedelai juga digunakan sebagai pakan ternak.
Kedelai kaya akan protein dan lemak, yang menjadikannya bahan pakan yang sangat baik untuk hewan seperti ayam, sapi, dan ikan.
Protein kedelai digunakan dalam pembuatan pakan ternak untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan hewan ternak.
9. Industri Non-Pangan
Kedelai tidak hanya digunakan dalam industri pangan, tetapi juga dalam industri non-pangan.
Minyak kedelai digunakan dalam pembuatan bahan kimia industri, cat, tinta, sabun, dan biodiesel.
Kedelai juga digunakan dalam pembuatan karet sintetis dan plastik biodegradable yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan plastik berbasis minyak bumi.
10. Manfaat Lingkungan
Kedelai juga memiliki manfaat lingkungan yang signifikan.
Sebagai tanaman leguminosa, kedelai memiliki kemampuan untuk mengikat nitrogen dalam tanah melalui simbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen.
Hal ini membantu memperbaiki kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan.
# Kesimpulan
Kedelai (Glycine max) adalah tanaman yang sangat bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan.
Dari sisi gizi, kedelai menyediakan sumber protein nabati yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Dalam industri pangan, kedelai digunakan untuk membuat berbagai produk makanan, seperti tahu, tempe, susu kedelai, dan minyak kedelai.
Morfologi kedelai meliputi akar, batang, daun, bunga, polong, dan biji yang semuanya memiliki peran penting dalam kehidupan dan reproduksi tanaman ini.
Keberagaman morfologi ini menjadikan kedelai sebagai tanaman yang sangat produktif dan bermanfaat bagi manusia, baik sebagai bahan pangan maupun untuk industri lainnya.
Jika ada pertanyaan maupun komentar silahkan tulis pada kolom komentar di bawah.
Semoga bermanfaat dan terima kasih.