Morfologi Singkong Terbaru Yang Perlu Kamu Tahu!

morfologi tanaman singkong

Hai sobat kampusaja, kali ini kita akan membahas mengenai klasifikasi dan morfologi dari singkong atau ketela pohon yang sangat menarik untuk dipelajari.

Apakah kamu sering berjumpa dengan tanaman singkong ini di sawah atau perkebunan?

Atau, apakah kamu suka dengan olahan makanan yang berasal dari singkong ini?

Di Indonesia sendiri, singkong banyak dijumpai dan digunakan dalam berbagai olahan makanan.

Hal ini dikarenakan tanaman singkong memiliki banyak manfaat dan mudah dibudidayakan

Sebelumnya, kita telah membahas mengenai morfologi tanaman padi yang juga tidak kalah menarik untuk dipelajari.

morfologi tanaman singkong

# Klasifikasi Ilmiah Singkong

Untuk memahami lebih dalam mengenai singkong, kita perlu mengenal klasifikasinya atau pengelompokannya.

Tanaman singkong mempunyai bahasa ilmiah sebagai Manihot esculenta, termasuk dalam kelompok tumbuhan berbunga yang memiliki taksonomi tertentu.

Berikut adalah klasifikasi ilmiah singkong secara detail.

1. Kingdom: Plantae

Singkong termasuk dalam kerajaan Plantae, yang mencakup semua tumbuhan. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu mampu melakukan fotosintesis dan memiliki struktur tubuh yang terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga.

2. Divisi: Angiospermae

Angiospermae adalah divisi yang mencakup tumbuhan berbunga, di mana biji tumbuh di dalam buah yang berkembang dari bunga. Singkong termasuk dalam kelompok ini karena menghasilkan bunga dan biji meskipun dalam praktiknya sering diperbanyak melalui stek batang.

3. Kelas: Dicotyledonae

Dicotyledonae adalah kelas tumbuhan berbunga yang bijinya memiliki dua keping daun lembaga (kotiledon). Singkong memiliki dua keping daun lembaga yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan saat perkecambahan.

4. Ordo: Euphorbiales

Ordo Euphorbiales mencakup berbagai keluarga tumbuhan yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satunya adalah getah yang kental. Singkong termasuk dalam ordo ini, bersama dengan tanaman lain dalam keluarga Euphorbiaceae.

5. Famili: Euphorbiaceae

Famili Euphorbiaceae, atau suku singkong, adalah keluarga tanaman yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan, baik pohon, semak, maupun herba. Tanaman dalam keluarga ini sering kali memiliki getah beracun, namun singkong mengandung senyawa berbahaya (sianida) yang dapat dihilangkan melalui pengolahan yang benar.

6. Genus: Manihot

Manihot adalah genus yang mencakup tanaman singkong. Genus ini terdiri dari beberapa spesies, dan salah satunya adalah Manihot esculenta, yang merupakan singkong yang biasa dibudidayakan untuk pangan dan industri.

7. Spesies: Manihot esculenta

Manihot esculenta adalah spesies yang dikenal sebagai singkong atau ubi kayu. Singkong memiliki umbi yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan pangan manusia dan industri.

Di samping itu, dalam genus Manihot, ada lebih dari 100 spesies tanaman, tetapi Manihot esculenta adalah spesies yang paling terkenal dan paling banyak dibudidayakan. Selain Manihot esculenta, terdapat juga spesies lain yang digunakan untuk keperluan industri atau penelitian, seperti Manihot glaziovii (singkong penghasil getah).

# Morfologi Tanaman Singkong

Penasaran dengan morfologi dari tanaman singkong yang sering kamu jumpai ini?

Singkong (Manihot esculenta) adalah tanaman yang berasal dari Amerika Selatan dan telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Tanaman ini dikenal luas karena umbinya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan.

Untuk memahami lebih dalam mengenai singkong, kita perlu mengkaji morfologi tanaman ini, yang mencakup berbagai bagian tubuh tanaman mulai dari akar, batang, daun, hingga bunga.

1. Akar

Akar singkong merupakan bagian yang paling penting secara ekonomi karena umbi akar singkong yang dapat dimakan. Berikut adalah ciri-ciri akar singkong:

Singkong memiliki akar tunggang yang tumbuh dalam bentuk akar utama yang besar dan tebal.

Morfologi akar utama singkong ini berkembang ke bawah, menghasilkan beberapa akar lateral.

Akar singkong yang berkembang lebih jauh adalah umbi. Umbi ini berbentuk silindris dan tumbuh di bawah permukaan tanah.

Umbi ini adalah bagian yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan.

Umumnya, umbi singkong memiliki kulit berwarna coklat atau putih, sementara daging umbi dapat berwarna putih atau kuning.

Umbi singkong berkembang dari akar tunggang yang menebal sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, terutama karbohidrat dalam bentuk pati.

2. Batang

Batang tanaman singkong tegak dan berbentuk silindris dengan percabangan yang tidak terlalu banyak.

Kulit batangnya memiliki tekstur kasar dan berwarna coklat keabu-abuan. Pada bagian tertentu, batang dapat terlihat berkerut atau bergalur, terutama pada bagian yang lebih tua.

Morfologi batang singkong bisa tumbuh setinggi 1 hingga 4 meter, tergantung pada varietas dan kondisi lingkungan tempat tanaman ini dibudidayakan.

Batang singkong berfungsi sebagai penopang tanaman dan sebagai tempat cadangan makanan untuk pertumbuhan daun serta pembentukan umbi.

3. Daun

Daun singkong tersusun secara berlawanan pada batang. Setiap batang dapat memiliki beberapa daun yang tumbuh di simpul-simpulnya.

Morfologi daun singkong berbentuk seperti jari-jari tangan yang memancar dari titik pusat. Daun tersebut memiliki 5 hingga 7 anak daun yang panjang dan lancip.

Panjang daun singkong dapat mencapai 20 hingga 30 cm, dengan lebar sekitar 15 hingga 20 cm.

Daun singkong memiliki peti daun yang panjang dan kuat, yang memungkinkan daun untuk bergerak fleksibel mengikuti arah cahaya matahari.

Warna daun singkong biasanya hijau terang, meskipun ada beberapa varietas yang memiliki daun berwarna hijau gelap.

Beberapa jenis singkong juga menunjukkan warna daun yang agak merah atau ungu di bagian tepi atau urat utama daun.

Daun berfungsi untuk fotosintesis, menghasilkan makanan bagi tanaman singkong.

Selain itu, daunnya juga digunakan oleh masyarakat sebagai pakan ternak dalam bentuk daun singkong muda yang direbus.

morfologi daun singkong

4. Bunga

Tanaman singkong memiliki bunga, meskipun bagian ini jarang terlihat karena bunga singkong cenderung kecil dan tidak mencolok.

Morfologi bunga singkong berukuran kecil, dengan kelopak berwarna putih atau kekuningan.

Bunga ini memiliki struktur yang sederhana dan tidak terlalu mencolok.

Bunga singkong bersifat monoecious, yaitu tanaman singkong memiliki bunga jantan dan betina pada tanaman yang sama. Penyerbukan biasanya terjadi dengan bantuan angin atau serangga.

Bunga singkong biasanya mekar pada musim tertentu, biasanya setelah tanaman mencapai usia tertentu dalam siklus pertumbuhannya.

5. Buah

Singkong menghasilkan buah berbentuk polong, meskipun jarang diperhatikan karena tidak dimanfaatkan secara luas.

Apakah kamu pernah melihat buah dari tanaman singkong?

Buah singkong berbentuk polong yang kecil dan keras. Masing-masing polong mengandung beberapa biji yang lebih kecil.

Buah singkong tidak memiliki peran utama dalam produksi pangan karena umbi adalah bagian yang lebih penting untuk konsumsi manusia dan hewan.

Buah singkong lebih berfungsi sebagai sarana reproduksi bagi tanaman ini.

6. Reproduksi

Singkong berkembang biak secara vegetatif dan generatif yakni:

  • Vegetatif: Cara utama perbanyakan singkong adalah melalui stek batang. Tanaman baru dapat tumbuh dengan menanam potongan batang yang memiliki ruas-ruas untuk tumbuh.
  • Generatif: Singkong juga berkembang biak secara generatif melalui biji yang dihasilkan dari bunga, meskipun ini bukan metode utama untuk memperbanyak tanaman singkong dalam budidaya pertanian.

# Manfaat Singkong

Selain umbinya yang digunakan sebagai sumber pangan utama, seluruh bagian dari tanaman singkong memiliki berbagai manfaat lainnya.

Singkong tidak hanya berguna sebagai bahan makanan, tetapi juga bermanfaat dalam berbagai sektor industri dan kesehatan.

Berikut adalah beberapa manfaat tanaman singkong yang perlu diketahui.

1. Manfaat Umum dari Umbi Singkong

Umbi singkong merupakan bagian yang paling dikenal dan paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari umbi singkong:

  • Sumber Karbohidrat: Umbi singkong merupakan sumber karbohidrat yang kaya, yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti nasi atau sumber energi utama. Singkong mengandung pati yang mudah dicerna oleh tubuh, menjadikannya pilihan makanan yang baik untuk memberikan energi.
  • Olahan Makanan: Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan. Di Indonesia, singkong sering dijadikan keripik singkong, kolak singkong, singkong rebus, hingga kue cubir dan emping. Singkong juga dapat dijadikan tepung tapioka yang digunakan dalam pembuatan mie, kue, dan produk olahan lainnya.
  • Alternatif Sumber Pangan: Singkong sering dijadikan alternatif makanan pokok di daerah-daerah yang mengalami kelangkaan pangan atau krisis pangan. Karena mudah tumbuh di tanah yang kurang subur, singkong dapat menjadi solusi pangan di banyak tempat.
  • Pati Singkong: Pati singkong yang dihasilkan dalam bentuk tepung tapioka memiliki banyak kegunaan, baik di industri makanan (misalnya dalam pembuatan makanan ringan, pemanis, dan bahan pengental), maupun dalam industri non-pangan seperti tekstil, kertas, dan kosmetik.

2. Pakan Ternak

Selain dimanfaatkan oleh manusia, tanaman singkong juga memiliki manfaat penting dalam sektor peternakan:

  • Daun Singkong sebagai Pakan Ternak: Daun singkong yang kaya akan protein dan serat sangat bermanfaat sebagai pakan ternak. Daun singkong dapat diberikan kepada ternak seperti sapi, kambing, dan ayam. Namun, daun singkong harus diolah terlebih dahulu, seperti direbus, untuk mengurangi kandungan sianida yang berbahaya.
  • Umur Umbi yang Panjang: Umbi singkong dapat disimpan dalam waktu yang lama, sehingga bisa menjadi pakan ternak cadangan saat pasokan pakan lainnya terbatas.

3. Manfaat dalam Industri

Singkong memiliki banyak kegunaan dalam berbagai industri.

Berikut beberapa manfaatnya di bidang industri:

  • Industri Tepung Tapioka: Singkong dikenal sebagai bahan utama dalam produksi tepung tapioka, yang digunakan untuk membuat berbagai produk industri makanan seperti mie, permen, dan pengental makanan. Tepung singkong juga digunakan dalam pembuatan produk non-pangan, seperti lem dan adonan perekat dalam industri tekstil dan kertas.
  • Bahan Bakar Bioenergi: Singkong juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bioetanol, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Singkong memiliki potensi besar sebagai bahan baku energi terbarukan karena produksinya yang efisien dan ramah lingkungan.
  • Industri Pembuatan Pakan: Tepung singkong juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ternak dalam skala industri. Produk ini sangat penting untuk mendukung industri peternakan.

4. Manfaat Kesehatan

Selain sebagai sumber pangan, singkong juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, antara lain:

  • Kaya Karbohidrat Kompleks: Singkong mengandung karbohidrat kompleks yang menyediakan energi secara bertahap. Karbohidrat ini sangat baik bagi tubuh karena memberikan rasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan gula darah yang cepat.
  • Sumber Serat yang Baik: Singkong mengandung serat yang dapat membantu proses pencernaan dan mencegah sembelit. Serat juga baik untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, sehingga mendukung kesehatan jantung.
  • Menjaga Kesehatan Tulang: Singkong mengandung kalsium dan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Ini membuat singkong menjadi pilihan makanan yang baik untuk menjaga kekuatan tulang, terutama bagi anak-anak dan lansia.
  • Mengandung Vitamin C: Singkong memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi, yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
  • Menjaga Kesehatan Pencernaan: Selain serat, singkong juga mengandung berbagai zat yang mendukung kesehatan pencernaan. Misalnya, singkong mengandung amilase, yaitu enzim yang membantu proses pencernaan makanan.

5. Pengolahan Tanah

Singkong juga memiliki manfaat bagi kesuburan tanah, terutama dalam sistem pertanian berkelanjutan:

  • Meningkatkan Kualitas Tanah: Singkong dapat ditanam di tanah yang kurang subur dan tidak memerlukan banyak perawatan. Penanaman singkong juga dapat memperbaiki struktur tanah, terutama jika ditanam dalam rotasi tanaman dengan tanaman lain.
  • Tanaman Penutup Tanah: Singkong dapat digunakan sebagai tanaman penutup tanah yang mencegah erosi tanah. Akar tanaman singkong membantu menahan tanah di tempatnya dan mencegah longsor atau kerusakan akibat hujan deras.

6. Manfaat Lingkungan

  • Tanaman Tahan Kekeringan: Singkong adalah tanaman yang dapat bertahan di daerah dengan curah hujan rendah dan tanah yang kering. Kemampuannya beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan membuatnya menjadi tanaman yang sangat berguna di daerah-daerah yang rawan kekeringan.
  • Mengurangi Ketergantungan pada Pangan Impor: Dengan banyaknya manfaat yang dimiliki singkong, terutama sebagai bahan pangan, tanaman ini dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan, memberikan ketahanan pangan lebih bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

# Kesimpulan

Tanaman singkong tidak hanya bermanfaat sebagai sumber pangan utama, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam sektor industri, peternakan, kesehatan, dan lingkungan.

Dari umbi yang kaya akan karbohidrat hingga daun yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, singkong benar-benar menjadi tanaman serbaguna yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Keberagaman manfaat singkong menunjukkan potensi besar tanaman ini dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di berbagai belahan dunia.

Akar singkong yang membesar menjadi umbi adalah bagian yang paling penting secara ekonomis, sementara batang dan daun berperan dalam proses fotosintesis yang mendukung pertumbuhan tanaman.

Bunga dan buah singkong lebih berperan sebagai bagian dari siklus reproduksi tanaman, meskipun tidak terlalu mencolok dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian informasi mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman singkong yang perlu kamu ketahui.

Jika ada pertanyaan atau komentar, silahkan tuliskan pada kolom komentar di bawah ini.

Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.